Medianda
– Sahabat medianda Sebuah keluarga merasa ketakutan setengah mati hingga mereka
ragu untuk keluar rumah. Ketakutan tersebut dikarenakan oleh adanya gundukan
rumput di lumpur ini. Alasanya mereka takut tentu bukan sekadar karena itu
sebatas tumpukan rumput. Namun, tumpukan itu telah mengancam keselamatan
keluarga ini.
Sahabat
medianda seperti dilansir dari Daily Mail, keluarga petani tebu di utara
Queensland, Australia, hidup dalam ketakutan karena tempat tinggal mereka hanya
berjarak 50 meter dari sarang buaya. Ketakutan mereka semakin menjadi karena
petugas satwa liar menolak untuk memindahkan sarang buaya tersebut.
Buaya
air asin yang terkenal ganas itu dibiarkan bersarang dan menetaskan telurnya di
pertanian tebu di Kota Mossman. Padahal pemilik lahan, Liza Giudice, telah mengajukan
permohonan agar sarang tersebut dipindahkan.
Seorang
petugas dari Departemen Perlindungan Lingkungan dan Warisan Budaya yang pernah
meninjau sarang itu menganggap tempat tinggal buaya itu tidak membahayakan
warga sekitar.
“Karena sarang itu berada dalam properti milik
pribadi dengan akses terbatas untuk publik, maka risiko bagi anggota masyarakat
terbilang rendah, dan diputuskan untuk tidak merelokasi hewan itu dan
telurnya,” kata surat dari departemen yang diperoleh News Corp.
Sebuah
tanda telah dipasang oleh petugas satwa liar yang memperingatkan adanya
penampakan buaya baru-baru ini. Meski begitu, buaya betina dan telurnya, yang
kemungkinan akan menetas pada Mei, tidak akan dipindahkan.
Ibu
dua anak ini dilaporkan merasa terkejut dengan respons yang diberikan pihak
berwenang.
“Sarang
buaya itu jaraknya sekitar 60 m dari pintu air yang dibuat suami saya.
Dan
dia harus melompat ke air untuk melakukan pemeliharaan atau perbaikan di
atasnya,” katanya.
“Jika
begini saya sangat khawatir dengan suami saya jika dia melakukan pemeliharaan
rutin di pertanian kami.”
Buaya
air asin betina tersebut memiliki panjang 2,2 meter dan terkenal agresif ketika
melindungi telurnya.
Sumber: tribunnews.com