Medianda
– Sahabat medianda Sebuah riwayat dari Bakran binti ‘Uqbah menjelaskan bahwa
suatu ketika ia bertemu dengan ‘Aisyah Ra saat sedang duduk dan mengenakan
pakaian yang berias berbagai warna, kemudian ia pun bertanya pada Aisyah
mengenai hal tersebut. Aisyah pun menjawab bahwa ia adalah pohon yang harum dan
air suci. Ia bertanya lagi mengenai hafaa’, ia juga mengatakan pada Aisyah
bahwa jika Aisyah mempunyai suami dan ia mampu mencongkel kedua bola matanya,
kemudian menaruhnya di suatu tempat yang lebih baik dibanding sebelumnya untuk
menarik suaminya, maka lakukanlah.
Kisah
di atas menunjukkan pemahaman dari Aisyah mengenai kewajibannya tampil cantik
dan bersolek di hadapan suami. Mempercantik diri atau berhias dapat membuat
para istri lebih dekat dan dicintai oleh sang suami. Tentunya, hal ini tidak dapat
dipisahkan dari didikan manusia paling mulia, Nabi Muhammad SAW, tidak heran
jika Aisyah memahami benar apa kewajibannya terhadap suami.
Mencong*kel
mata ini hanya sebuah istilah yang mengartikan bahwa sebagai seorang wanita,
kita tidak boleh berias diri untuk orang lain, melainkan hanya sang suami yang
sudah memiliki hak atas diri kita dan kecantikan kita sebagai istri.
Sebagai
wanita, pastinya kecantikan menjadi perhatian sendiri untuk menambahrasa
percaya diri. Sering, diantara mereka yang melakukan perubahan bentuk wajah
atau badan melalui operasi dan lain sebagainya. Mereka hanya ingin tampil
cantik di depan orang lain. Padahal, jelas Islam melarang perbuatan ini. Allah
adalah sebaik-baik Pencipta sehingga apa yang ada pada diri kita adalah ciptaan
Allah yang terbaik sehingga tidak perlu rendah diri. Kita harus lebih bersyukur
atas apa yang diberikan Allah. Belum tentu apa yang kita miliki juga dimiliki
orang lain.
Sahabat
medianda seorang wanita muslimah dilarang untuk berias diri untuk orang lain
karena hal ini dapat menimbulkan madharat. Seorang wanita hanya diperbolehkan
untuk merias diri di hadapan suami, bahkan hal tersebut menjadi anjuran karena
termasuk menyenangkan suami. Demikian juga dengan isi dari hadits yang
mengatakan bahwa cerita mencongkel kedua mata untuk suami ini berarti bahwa
wanita hanya diperbolehkan mempercantik diri atau berdandan untuk menyenangkan
suami. Dari hadits tersebut, maka sudah jelas jika bersolek di hadapan orang
lain yang bukan muhrim dapat menimbulkan madharat.
Namun,
pada kenyataannya malah terbalik. Pastinya kita sering menemui fenomena seorang
wanita yang hanya menggunakan daster, bahkan pakaian lusuh dan sobek saat
berada di rumah. Justru, ia akan berdandan ketika hendak keluar rumah dan
mengikuti suatu acara. Wanita seperti ini berarti ia tidak memahami bagaimana
kewajibannya terhadap suami. Padahal, saat di rumah, suami pasti ingin melihat
sang istri tampil cantik, menawan dan wangi. Oleh karena itu, kita harus bisa
meluruskan fenomena ini mulai dari diri kita sendiri.
Setelah
mengetahui hadits tersebut, maka kita seharusnya sudah mulai mengamalkan hal
tersebut. Berdandan saat keluar rumah dapat menimbulkan has*rat dari laki-laki
lain dan dapat menyebabkan hal-hal buruk, seperti seli*ngkuh. Salah satu
penyebab dari persel*ingkuhan karena sang istri yang berdandan di luar rumah
sehingga menarik perhatian laki-laki lain. Padahal dalam Islam sendiri, seorang
wanita dianjurkan untuk menundukkan pandangan saat berjalan di luar rumah agar
tidak menimbulkan fitnah. Sahabat medianda demikian hikmah dibalik kisah
mencongkel kedua mata untuk suami.
Semoga
bermanfaat.