Medianda
– Sahabat medianda Memang tidak putus asa dan selalu berusaha itu sangat baik, namun bagaimana jika itu semua yang dilakukan oleh para orang tua yang sudah lanjut usia?Apakah tega?
Tidak ada yang lebih mengagetkan wanita ini ketika ia hendak
pulang dari sebuah hotel dan melihat sosok yang datang menjemputnya. Status
wanita di Facebook ini mendadak jadi viral. Wanita ini mengaku baru saja hendak
pulang dari sebuah hotel di Jakarta dan ingin pulang ke rumah. Perempuan ini
pun memesan ojek online dari ponselnya.
Pertama
kali memesan, ia mendapat seorang tukang ojek yang masih muda. Tapi tak berapa
lama kemudian, pengemudi itu membatalkan pesanan perempuan tersebut untuk menjemputnya.
Kali ini, seorang pengemudi lain menyanggupi permintaan itu.
Dari
fotonya, perempuan yang bernama Rima Oktaviani tersebut mengaku jika pengemudi
tersebut terlihat galak. Ponselnya pun saat itu low battery alias lemah
batereinya. Rima pun menunggu di lobi hotel dan menghampiri pengemudi tersebut
ketika datang.
Ia
pun tersentak ketika melihat sosok pria itu. Berikut inilah kisah dari
perempuan tersebut, yang statusnya telah ratusan kali dibagikan.
“Ini
kisah nyata sampai saya meneteskan air mata.
Sepulang
dari hotel ibis slipi saya memesan Gojek awalnya saya mendapat pengemudi yang
di fotonya lumayan muda namun pengemudi itu cancel saya dengan alasan daerah
macet. Lalu gojek mencarikan saya pengemudi lagi dan saya mendapat pengemudi
lagi. Melihat fotonya saya meragu karena bapak ini terlihat galak.
Pada
saat itu baterai Hp saya low dan saya sampaikan pesan kepada bapak gojek itu
bahwa saya sudah berada di depan lobby hotel.
Waktu
kedatangan gojek dengan motor matik sejenis scopy saya merasa biasa saja dan
saya mendekati gojek saya sambil berkata *pak mad ji bukan ?* waktu saya
melihat wajah beliau secara dekat saya langsung tersentak.
Awalnya
bertanya-tanya apa mampu mbah-mbah tua seperti ini mengendarai motor yang jauh
dan kondisi saat itu macet dan panas sekali.
Saya
sudah suudzon saja sebelum jalan.
Melihat
kulitnya yang keriput dan menurut saya seusia beliau tinjau tinggal menikmati
masa tua saja sambil meminta yang beliau butuhkan ke anak namun berbeda dengan
beliau.
Saya
hanya diam sambil mengamati dari kaca spion kulit beliau membawa motor dengan
hati-hati sekali yang saya salutkan di usia tua beliau tidak memakai kacamata.
Tanpa
sepatah kata karena saya takut mengganggu konsentrasi beliau.
Namun
tidak tahan juga dengan kepo yang ada di hati mau tanya punya anak ngga kok
bisa anaknya ngebiarin sudah tua masih kerja tapi lagi-lagi saya takut mengganggu
konsentrasi beliau.
Akhirnya
sampai setengah perjalanan di pancoran saya mulai memberanikan diri untuk
bertanya.
Saya
: mbah tidak cape kalau narik jauh gini ?
Mbah
: ngga neng namanya kebutuhan.
Saya
: memang anak2 mbah belum pada besar ?
Mbah
: sudah tapi saya malu minta sama anak
Saya:
*air mata mulai menetes sampe saya tidak tau mau nanya apa lagi sampe hanya
yang terucap* semoga tetap sehat-sehat ya mbah biar bisa kerja terus. Mbah
tinggal dimana ?
Mbah
: saya tinggal di sebrang hotel ibis neng. Saya tinggal ikut kakak ipar saya.
Disini ngontrak bareng2 saya pulang ke pekalongan 2 bulan sekali karena istri
saya disana.
Saya
: naik bus mbah ?
Mbah
: ya kalau sedang ada rezeky lebih saya naik bis kalbis kalo gak ya saya bawa
motor pulang kampungnya.
Mendengar
itu hati langsung terasa kesayat mbah yang tua renta masih semangat mencari
nafkah sampai rela jauh dari keluarga.
Seketika
air mata berlinang.
Temen2
jika sedang di daerah slipi tomang dan sekitarnya dan berniat mau naik ojek
silahkan telepon nomor mbah ini untuk menggunakan jasanya mengantarkan kalian.
Semoga
saja mbah selalu sehat dan di berikan rezeky yang berlimpah aamiin”
Bagaimana
menurut Anda?
Sumber:tribunnews.com