Medianda
– Sahabat medianda Berbicara tentang perempuan, tentu tidak akan terlepas dari
perhiasan. Betul begitu? Ya, walau ada pula perempuan yang tidak menyukai
perhiasan, tetapi banyak orang lebih menyukainya. Terutama dalam menggunakan
anting. Ada orang yang merasa tidak percaya diri jika tidak menggunakan anting.
Sebab, biasanya anting disimbolkan sebagai lambang perempuan, sedangkan lelaki
tidak menggunakannya.
Sahabat
medianda pada dasarnya, seorang perempuan boleh saja menggunakan anting. Karena,
hal itu untuk mempercantik dirinya di depan suami. Meski begitu, ada sisi lain
yang harus ia perhatikan. Salah satu di antaranaya ialah ketika sedang mandi,
membersihkan diri dari segala kotoran dan najis yang ada pada tubuhnya.
Sahabat
medianda wajib bagi seorang perempuan menggerak-gerakkan antingnya bila sempit.
Apabila di daun telinga perempuan itu terdapat lobang tanpa anting, maka wajib
menyampaikan air ke dalam lobang itu jika air dapat masuk dengan sendirinya.
Menurut
pendapat madzhab Syafi’i, tidak wajib menyampaikan air ke dalam lobang daun
telinga tempat anting. Sebab, yang diwajibkan menurut mereka hanyalah membasuh
bagian badan yang tampak.
Menurut
pendapat madzhab Maliki, mereka mengatakan, lobang di daun telinga dapat
dimaafkan. Selama yang tergantung di situ anting yang diizinkan sebagai
perhiasan perempuan, seperti emas dan perak. Jika terdiri dari besi atau
tembaga, maka wajib menggerak-gerakkannya jika lobang itu sempit. Apabila
perhiasan itu dicabut dan lobangnya tetap terbuka, wajib mengalirkan air
kepadanya.
Semoga
bermanfaat.