Medianda
– Sahabat medianda Allah maha pengampun, Tidak ada manusia didunia ini yang
tidak memiliki dosa sama sekali. Tumpukan dosa yang menggumpal bukan berarti
tak bisa dihapus. Beragam kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas mampu
meleburnya.
Sahabat
medianda selama dosa tersebut bukanlah dosa besar yang menyebabkan kekafiran. Karena
kekafiran hanya bisa diganti dengan kembali dalam pelukan Islam. Berikut ini
adalah 7 amalan yang dapat menghapuskan dosa:
1.
Taubat
Kesalahan
bisa dilakukan siapa saja. Tak terkecuali ahli ibadah sekalipun. Karenanya,
orang yang terbaik bukan mereka yang tak pernah terjerembab dalam kekeliruan.
Tapi, mereka yang selalu menyadari kesalahannya, lalu bertaubat. Dan tidak
menunda taubatnya walau sedetik pun.
“Langsung
bertaubat dari dosa,” tutur Imam Ibnul Qayyim, “merupakan keharusan yang tak
bisa ditunda-tunda. Jika taubat ditunda, ia akan memunculkan maksiat lain
akibat penundaan itu.”
Begitu
pentingnya taubat karena ia adalah gerbang segala ampunan. Ia adalah wujud
pengakuan hamba atas dosanya, dan jembatan pengakuan Allah bagi ampunan-Nya.
Taubatlah yang menjadi kunci kebaikan untuk menghapus dosa kesalahan seorang
hamba. Allah Ta’ala berfirman,
إِلَّا مَن
تَابَ وَآمَنَ
وَعَمِلَ عَمَلًا
صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ
يُبَدِّلُ اللَّهُ
سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ
ۗ وَكَانَ
اللَّهُ غَفُورًا
رَّحِيمًا
“Kecuali
orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih, maka kejahatan
mereka diganti dengan kebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. al-Furqan: 70).
2.
Sedekah
Setelah
gerbang ampunan terbuka, ibadah berikutnya yang bisa melebur dosa adalah
sedekah. Baik yang dilakukan dengan terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
Allah berfirman,
إِن تُبْدُوا
الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا
هِيَ ۖ
وَإِن تُخْفُوهَا
وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ
فَهُوَ خَيْرٌ
لَّكُمْ ۚ
وَيُكَفِّرُ عَنكُم
مِّن سَيِّئَاتِكُمْ
ۗ وَاللَّهُ
بِمَا تَعْمَلُونَ
خَبِيرٌ
“Jika
kamu menampakkan sedekah(mu) maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagi kamu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. al-Baqarah: 271).
Rasulullah
Saw bersabda, “… sedekah itu mematikan (melebur) kesalahan dan takwa itu
membunuh kesalahan seperti air memadamkan api.” (HR. Thabrani).
Sahabat
medianda sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka
bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya.
Menurut
terminologi syariah, pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, baik
hukum maupun ketentuan-ketentuan umum lainnya. Hanya saja, jika infak cenderung
berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas.
Sedekah
menyangkut juga hal yang bersifat non-materi. Hadits riwayat Imam Muslim dari
Abu Dzar, Rasulullah Saw menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan
harta, maka membaca tasbih, membaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan
suami-istri, atau melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar termasuk sedekah.
Dalam
hadits lain yang juga diriwayatkan Muslim, Rasulullah Saw menyebutkan bahwa
tersenyum kepada saudara yang lain itu sedekah.
3.
Jihad
Ibadah
lainnya yang masih berkaitan langsung dengan harta dan pahalanya mampu melebur
dosa adalah jihad. Jihad di jalan Allah yang dilakukan dengan ikhlas dapat
melebur dosa. Baik yang dilakukan dengan harta maupun jiwa.
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ
فِي سَبِيلِ
اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ
وَأَنفُسِكُمْ ۚ
ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ
لَّكُمْ إِن
كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
() يَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ
جَنَّاتٍ …
“(yaitu)
kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui,
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan ke dalam surga …” (QS.
ash-Shaff: 11-12).
Karenanya,
para sahabat Rasulullah saw selalu berlomba menyambut seruan jihad. Kendati
mereka sudah menginfakkan harta, tapi itu tak membuat mereka puas untuk tidak
ikut berjuang di jalan Allah. Bagi mereka, syahid di jalan Allah adalah kunci
utama untuk mendapatkan ampunan Allah.
Dari
Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Orang yang mati syahid akan diampuni
dosanya pada percikan darah yang pertama, dan akan dikawinkan dengan dua
bidadari dan akan memberi syafaat tujuh puluh dari anggota keluarganya …,”
(H.r. Thabrani).
4.
Wudhu
Bagi
mereka yang tidak sempat berjihad bukan berarti pintu melebur dosa tertutup.
Ibadah sehari-hari yang kita lakukan dengan ikhlas dan sesuai tuntutan
Rasulullah saw, juga bisa menghapus dosa.
Rasulullah
saw bersabda, “Sesiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, maka dosa-dosanya
yang terdahulu akan diampuni. Sedangkan shalatnya, jalannya menuju masjid
adalah amalan tambahan,” (H.r. Muslim dan Nasa’i).”
5.
Sholat
Sahabat
medianda shalat merupakan kaffarah (penebus) dosa dan kesalahan seorang hamba.
Perumpamaan orang yang melakukan shalat lima waktu sehari semalam ibarat orang
yang di depan rumahnya mengalir sungai dan ia mandi lima kali sehari. Tak akan
ada kotoran yang tersisa.
“Begitulah
perumpamaan shalat lima waktu. Dengan shalat itu Allah akan melebur
kesalahan-kesalahan (hamba-Nya),” ujar Rasulullah SAW seperti diriwayatkan Bukhari
dan Muslim.
Dalam
hadits lain yang diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi bahwa Rasulullah saw
menegaskan, “Shalat lima waktu, shalat Jum’at menuju Jum’at berikutnya adalah
pelebur dosa di antara mereka, selama dosa-dosa besar tidak dilanggar.”
6.
Puasa
Ibadah
puasa yang dilakukan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap ridha Allah pun
bisa melebur dosa.
“Sesiapa
berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas (mencari pahala karena Allah) maka
diampunilah dosanya yang sudah lewat.” (HR. Bukhari Muslim).
Apalagi
jika puasa Ramadhan diikuti dengan puasa Syawal enam hari setelahnya. “Sesiapa
yang puasa Ramadhan dan mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal,
maka ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti pada hari ia dilahirkan ibunya,”
demikian sabda Rasulullah saw seperti yang diriwayatkan Thabrani dalam Mu’jam
al-Ausath-nya.
Puasa
ayyamul bidh (tiga hari setiap pertengahan bulan hijriyah) juga bisa menjadi
pelebur dosa. Dalam Mu’jam al-Kabir-nya Thabrani meriwayatkan, dari Maimunah
binti Sa’ad bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Dari
setiap bulan tiga hari, siapa saja yang mampu melaksanakannya, maka (pahala)
setiap harinya bisa melebur sepuluh kali kesalahan dan dia bersih dari dosa
seperti air membersihkan pakaian.”
7.
Haji
Kalau
ibadah harian (seperti shalat), bulanan (seperti puasa sunnah), atau tahunan
(seperti puasa Ramadhan) mampu melebur dosa, begitu juga dengan ibadah haji
yang diwajibkan sekali seumur hidup bagi yang mampu.
Rasulullah
saw bersabda, “Sesiapa yang melaksanakan haji, lalu tidak berbicara kotor dan
tidak fasik, dia akan kembali (diampuni) dari dosanya sebagai mana ia
dilahirkan ibunya,” (HR. Bukhari Muslim).
Begitulah
kesempurnaan Islam dan keutamaan umat Nabi Muhammad. Hari-harinya penuh dengan
pahala yang mampu melebur dosa kesalahannya.
Semoga
dosa-dosa kita dihapus dan diampuni oleh-Nya. Aamiin.
Semoga
bermanfaat.
Sumber: insyaallah.org