Medianda
– Sahabat medianda Bercengkrama denga keluarga khususnya ibu dan bapak adalah
merupakan hal yang sangat menyenangkan, sebab tidak sedikit para anak yang
masih sulit bercengkrama santai dengan orang tuanya, ntah itu karena kesibukan
sang anak atau mungkin kesibukan orang tuanya. Mungkin hal ini juga pernah anda
ucapkan ketika anda semua sedang santai di ruang keluarga bersama keluarga
tercinta. Sebuah kisah nyata seorang anak yang saat berbicara dengan
orangtuanya selalu menjadikan gelak tawa dan kegembiraan dalam keluarga.
Hingga
pernah ia bertanya kepada ibunya, padahal ibunya sudah berumur 50 an: “Bu…dulu,
ibu naksir dari bapak apanya?”, si ibu yang ditanya, langsung tersipu malu dan
lalu beliau tertawa terbahak-bahak dan menjawab dengan penuh bata-bata dalam
katanya: “Apa yo... mungkin sudah jodoh kali…”
Bagi
si anak ini menjadikan orangtua bahagia, bisa tersenyum, ceria adalah merupakan
ibadah yang ia berharap pahala darinya.
Membuat
orangtua gembira dan tidak menangis karena kita adalah perintah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam,
عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ
عَمْرٍو قَالَ
: جَاءَ رَجُلٌ
إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ -صلى
الله عليه
وسلم- فَقَالَ
: جِئْتُ أُبَايِعُكَ
عَلَى الْهِجْرَةِ
وَتَرَكْتُ أَبَوَىَّ
يَبْكِيَانِ. فَقَالَ
: « ارْجِعْ عَلَيْهِمَا
فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا
أَبْكَيْتَهُمَا ».
Artinya:
“Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu berkata: “Seseorang pernah mendatangi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata: “Aku datang untuk
membaiatmu atas hijrah dan aku telah meninggalkan kedua orangtuaku dalam
keadaan keduanya menangis”, beliau bersabda: “Pulanglah kembali kepada
keduanya, buat mereka berdua tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka
berdua menangis.” HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab
Shahih Sunan Abi Daud, 2281.
Berkata
Syeikh Al ‘Allamah Abdul Muhsin Al Abbad hafizhahullah:
أدخل السرور
عليهما كما
أدخلت الحزن
عليهما.
“Masukkan
kegembiraan kepada keduanya sebagaimana kamu telah memasukkan kesedihan pada
keduanya.” Lihat Syarah Sunan Abu Daud, Syeikh Al ‘Allamah Abdul Muhsin Al
Abbad hafizhullah, 13/440 Syameela.
Berkata
Al Hafizh Ibnu Hajar Al ‘Asqalany rahimahullah:
وفي الحديث
فضل بر
الوالدين وتعظيم
حقهما وكثرة
الثواب على
برهما
“Di
dalam hadits ini terdapat keutamaan berbakti kepada kedua orangtua dan
pengagungan terhadap hak keduanya serta banyaknya pahala dari bakti kepada
keduanya.” Lihat kitab Fath Al Bary, karya Ibnu Hajar, 6/141.
Pertanyaannya:
-
Berapa banyak ibumu atau bapakmu kau buat menangis, gara-gara kelakuanmu?
-
Berapa kali ibumu atau bapakmu kau buat sedih, gara-gara sikapmu?
-
Bahkan kadang sangat menyakitkan adalah, pernah seorang anak berkata kepada
kedua orangtuanya:
“JIKA
AKU BOLEH MEMILIH SEORANG IBU ATAU BAPAK MAKA AKU TIDAK AKAN PERNAH PILIH
KALIAN BERDUA!!”
Ingatlah
surga berada di telapak kaki ibumu
عَنْ مُعَاوِيَةَ
بْنِ جَاهِمَةَ
السُّلَمِىِّ أَنَّ
جَاهِمَةَ جَاءَ
إِلَى النَّبِىِّ
-صلى الله
عليه وسلم-
فَقَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ
أَرَدْتُ أَنْ
أَغْزُوَ وَقَدْ
جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ
. فَقَالَ « هَلْ
لَكَ مِنْ
أُمٍّ ». قَالَ
نَعَمْ. قَالَ
« فَالْزَمْهَا فَإِنَّ
الْجَنَّةَ تَحْتَ
رِجْلَيْهَا ».
Artinya:
“Mua’wiyah bin jahimah As Sulamy bahwa Jahimah pernah mendatangi nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: “wahai Rasulullah, aku ingin
berperang dan aku mendatangimu untuk meminta pendapatmu?”, beliau bertanya:
“Apakah kamu mempunyai seorang ibu?”, ia menjawab: “Iya”, beliau bersabda:
“Tetaplah bersamanya, karena sesungguhnya surga di bawah kakinya.” HR. An Nasai
dan dinyatakan sebagai hadits yang hasan shahih oleh Al Albani, lihat kitab
Irwa Al Ghalil. no. 1199
Semoga
bermanfaat.
Oleh Ahmad Zainuddin.