Medianda
– Sahabat medianda Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi edepan, yang
hanya wajib dilakukan oleh manusia hanyalah berusaha dan tidak putus asa.
Miskin harta serta pekerjaan yang dianggap rendah tidak menjamin kelak
keluarganya tidak sukses.
Subhanallah,
Kisah Nyata Tukang Becak Bisa Menyekolahkan Anaknya Semua Sampai Sarjana. Tidak
ada yang tak mungkin bagi Allah SWT dalam menentukan nasib manusia. Ini
merupakan kisah nyata Seorang Tukang Becak Mampu Menyekolahkan Semua Anaknya
Sampai Sarjana, meski doa yang dia baca salah,tetapi doa tersebut dikabulkan
oleh Allah. Kisah ini pernah disampaikan langsung olehProf. DR. Mahfud MD pada
kultum tarawih yang diisi oleh beliau saat masih menjadi ketua Mahkamah Konstitusi.
Karena
Selalu Membaca Doa Ini, Seorang Tukang Becak Mampu Menyekolahkan Semua Anaknya
Sampai Sarjana
Pak
Mahfud heran bukan kepalang karena tukang becak yang ia temui tersebut mampu
menyekolahkan anak-anaknya hingga menjadi sarjana. Diatas kertas hal ini sangat
tidak mungkin terjadi karena berapa sih penghasilan seorang tukang becak? Namun
Allah Maha Besar, Allah Maha Mengabulkan doa dari seorang hamba.
Hal
ini membuat seorang Mahfud MD keheranan. “Pak, saya sungguh heran, bagaimana
bisa bapak mampu melakukan itu semua, apa yang sudah bapak lakukan untuk
anak-anak bapak?” kurang lebih begitulah pertanyaan beliau kepada laki-laki
itu.
Dengan
menggunakan bahasa jawa halus tukang becak tersebut menjawab pertanyaan Mahfud.
“Saya
hanya menjalankan pekerjaan saya sebaik-baiknya pak.” jawab tukang becak.
“Masak
cuma itu saja pak?” timpal Mahfud karena masih penasaran, Sambil berharap ada
rahasia lain yang disimpan oleh tukang becak tersebut.
Karena
terus didesak, Akhirnya tukang becak itu pun membongkar rahasianya.
“Sejak
saya belum menikah, masih muda, saya selalu membaca sebuah doa pak” ungkapnya.
“Maaf
Pak, Kalau saya boleh tahu, seperti apa doanya?” tanya Mahfud semakin
penasaran.
“Anu
pak, doanya sih sebenarnya pendek saja. Lha wong saya saja sebenarnya masih
awam agama.” kata si tukang becak tersebut sambil malu-malu.
“Panjang
dan pendeknya doa itu sebenarnya tidak masalah, Pak. tapi doanya itu seperti
apa ya pak?” kata Mahfud semakin tak sabar ingin tahu doa tersebut.
“Begini
pak. Setiap kali saya mengayuh becak, di setiap kayuhan, saya selalu membaca La
Wala Wala Kuwata, nggih mung kados mekaten pak (iya, hanya itu saja pak)” jawab
tukang becak polos.
Mendengar
penuturan tukang becak tersebut. Mahfud MD yang pernah mengenyam pendidikan di
pesantren langsung termenung, ia paham bahwa doa yang dimaksud tukang becak
tersebut itu adalah bacaan Hauqalah dengan lafadznya ‘La haula wa quwata illa
billah’ (Tiada daya upaya kecuali karena Allah )
Hanya
karena tukang becak tersebut tak pernah belajar mengaji, maka ia hanya mampu
mengingat bacaan itu dan melafadzkan semampunya seperti yang pernah ia dengar.
Tapi
bayangkan, Betapa Allah memang Maha Pemurah dan Maha Pemaaf bagi semua
hambaNya, kata Mahfud. “Bahkan sebuah dzikir yang keliru pun dikabulkan
olehNya.” Tutup Mahfud MD dalam ceramahnya.
Wallahu
A’lam.
Sumber : kabar-islamiah