Medianda – Sahabat media Manusia diciptakan oleh Allah
secara berpasang-pasangan, namun pada zaman dahulu wanita para wanita banyak
yang tidak mendapat keadilan atas ahak-haknya, sehingga banyaknya aksi
perbudakan yang merajalela mengampiri para wanita.
Namun untuk pertama kalinya dalam sejarah kehidupan,
perempuan dapat menikmati hak-haknya sebagai seorang manusia dengan jaminan dan
perlindungan hukum-hukum Islam. Aneka ketidakadilan dan "perbudakan"
yang dilakukan kaum laki- laki terhadap wanita sudah dihapuskan. Beragam
keistimewaan dan hak asasi pun kembali disematkan dalam tata kehidupan mereka
sehingga kaum wanita dapat berpartisipasi di berbagai lapangan kehidupan,
bahu-membahu bersama kaum pria membangun sebuah kehidupan yang lebih baik.
Meskipun demikian, semua ini hanyalah angan-angan yang
sulit terwujud jika tidak ada "campur tangan" dan "dukungan"
Allah dan Rasul-Nya melalui perantaraan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw.
dalam mengubah nasib kaum wanita. Terlebih lagi pandangan sistem jahiliah
terhadap kaum wanita sangat ekstrem nilai keburukannya, hampir tak ada celah
untuk mengubahnya sebab sudah berurat dan berakar dalam pandangan orang-orang
yang hidup pasa masa itu.
Saat masyarakat zaman jahiliah hampir di seluruh
kebudayaan memandang wanita sebagai makhluk terkutuk sebab digunakan oleh iblis
untuk menyebarkan pikiran-pikiran jahat serta perangkap bagi kaum laki-laki.
Akibatnya, kaum wanita disamakan dengan hewan yang diciptakan dalam bentuk
manusia. Risalah Islam datang untuk mengoreksi semua tuduhan palsu tersebut.
Alih-alih ikut menistakan, Al-Quran malah menyatakan bahwa laki-laki dan
perempuan mempunyai derajat yang setara sebab keduanya berasal dari sumber atau
esensi yang sama.
Al-Quran menegaskan, "Wahai manusia! Bertakwalah
kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan
(Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah
memper- kembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada
Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (QS
an-Nisa [4]: 1)
Pesan yang sama terungkap pula dalam ayat, "Dialah
yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia
menciptakan pasangannya agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia
merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya
(suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), jika Engkau
memberi kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur." (QS
al-Araf [7]: 189)
Allah SWT berfirman, "Dan Allah menjadikan bagimu
pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan
cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa
mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?
Nah itulah artikel yang menjelasakan bagaimana cara
islam mengangkat derajat seorang wanita. Semoga dengan adanya artikel ini dapat
membuka mata hati para laki-laki agar tidak menyepelekan derajat wanita. Semoga
bermanfaat.
Sumber:Jurnalislam