Medianda
– Sahabat medianda tidak sedikit orang yang terlena dengan dunia, sehingga
ketika seseorang sudah getol dan fikiran hanya mencari uang ia akan lupa bahwa
ada keluarga yang lebih penting.
Banyak
laki-laki bilang “saya cari duit untuk membangun keluarga”, tapi semua itu
hanya omong kosong! Kalau hanya demi uang sampai membiarkan istrinya yang sakit
terbaring di rumah dan tidak menemaninya, untuk apa keberhasilan itu? Harta
satu-satunya yang paling bisa dibanggakan oleh wanita adalah perhatian dan
dampingan dari pasangan hidupnya.
Jun
adalah seorang pengusaha yang sudah terbilang sukses. Suatu kali ketika ia
sedang berkumpul di satu ruangan karaoke mewah dengan rekan- rekan kerja dan
bos- bos perusahaan lain, Jun menerima telepon.
Jun
langsung keluar dari ruangan dan pergi ke koridor yang tidak ada orang, “Sudah
makan malam belum? Lukamu hari ini
gimana, masih sakit? Jangan lupa minum obat ya, aku pasti pulang jam 9.30… Iya,
aku gak minum banyak kok, tenang aja…”
Baru
saja Jun menutup teleponnya, seorang rekan kerja menepuk pundaknya dari
belakang, “Apa? 9.30? Kita aja belum sempat bahas bisnis dan tanda tangan
kontrak dengan bos- bos itu, kalau kamu pulang duluan mah batal semua rencana
bisnis kita. Kamu tahu kan ini kesempatan yang penting banget! Kita harus
berjuang bertahun- tahun dulu baru bisa
dapat kesempatan seperti ini, masa sekarang hanya karena urusan sampingan di
rumah, kamu mau meninggalkan semuanya?”
Rekan
kerjanya ini merasa kesal, bisa- bisanya hanya demi seorang wanita, Jun mau
meninggalkan kesempatan berbisnis yang begitu besar.
Namun
Jun menjawab, “Kali ini aku benar- benar harus pergi. Dia baru saja selesai
operasi, aku gak tega ninggalin dia di rumah sendirian…”
“Ini
bukan larang kamu pulang, cuma suruh pulangnya lebih terlambat saja. Bisnis
kita ini juga buat istri,kok… Yang paling penting buat pria itu karir….”
“Dulu
aku gak punya mobil, gak punya rumah dan gak punya uang, tapi dia bersedia
menikah dengan aku. Dia bersedia menyerahkan hidupnya, kebahagiaannya kepadaku.
Aku bekerja keras demi kebahagiaan dia, sekarang mobil, uang,rumah, semuanya
sudah kupunyai. Masa hanya karena uang, aku membiarkan dia yang baru selesai
operasi sendirian di rumah? Untuk apa keberhasilan yang aku raih selama ini?”
Sahabat
medianda tidak disangka, setelah mengatakan kalimat di atas, Bos Cheng (bos
perusahaan lain tersebut) datang menghampiri mereka berdua dan mengatakan,
“Jun, sekarang sudah malam juga, pertemuan kita hari ini sampai sini dulu saja.
Besok pagi kita akan lanjut berdiskusi tentang kontrak kerja sama.”
Perkataan
Bos Cheng sungguh tidak diduga, Bos Cheng sudah menolak bekerja sama dengan
perusahaan Jun selama bertahun- tahun, namun kali ini, mengapa ia bisa langsung
menyetujui kontrak dengan mudahnya?
“Saya
percaya, seseorang yang bisa menjaga janji pada pasangan hidupnya, pasti juga
bisa menjaga perjanjian dalam kontrak kerja sama antar perusahaan. Seorang pria
yang begitu menjunjung tinggi kepentingan keluarga pasti tidak akan pernah
melalaikan tanggung jawabnya dalam pekerjaan. Kami sangat senang dan bisa
bekerja sama dengan perusahaan kalian merupakan suatu kehormatan bagi saya.”,
lanjut Bos Cheng lagi.
Dalam
perjalanan hidup manusia, harus ada arah dan tujuan. Kemenangan kecil
bergantung pada hikmat, kemenangan besar bergantung pada kebijakan. Bila
seorang wanita saja tidak bisa dijaga baik oleh pria, maka jangan harap pria
ini akan berhasil dalam pekerjaannya.
Sahabat
medianda keberhasilan seorang pria bukan dinilai dari berapa banyak uangnya. Keberhasilan
seorang pria adalah bisa membuat wanitanya tersenyum lebih manis dari madu. Wanita
mengharapkan sebuah “rumah” setelah menikah. Tapi yang dipedulikan wanita
bukanlah bangunan rumah tersebut, melainkan sebuah rumah hangat yang selalu
menunggu sang pria pulang.
Semoga
bermanfaat.
sumber: handtify